Jakarta, Masalah pada kulit seperti jerawat, iritasi dan lain sebagainya tidak muncul begitu saja tetapi biasanya disebabkan oleh beberapa kebiasaan yang salah. Perbaiki kebiasaan yang berakibat buruk bagi kulit agar kondisi kulit tetap sehat.
Seperti dilansir dari redbook, Rabu (19/09/2012) berikut 7 kebiasaan yang dapat memperburuk kondisi kulit:
Tidak mendapatkan cukup antioksidan
Biasakan untuk memenuhi kebutuhan kulit akan antioksidan, setidaknya makan 5 porsi buah-buahan segar atau sayuran per hari. Makanan yang mengandung antioksidan dapat menawarkan manfaat perlindungan terhadap radikal bebas, yang mempercepat pemecahan kolagen dalam sel kulit penyebab keriput dan kendur. Antioksidan yang paling penting bagi kesehatan kulit adalah vitamin A, C, dan E. Gunakan krim untuk kulit yang mengandung ketiga vitamin tersebut atau mengambil suplemen vitamin yang diminum oral untuk meremajakan kulit dari dalam. Selain itu, Anda dapat pula mengonsumsi teh hijau yang merupakan salah satu sumber terbaik antioksidan, dan juga bertindak sebagai anti-inflamasi.
Menggunakan terlalu banyak produk kecantikan
Penggunaan beraneka ragam produk kecantikan seperti krim pagi, krim malam, krim mata, serum, krim penghilang bintik-bintik halus, pelembab dan alas bedak dapat membuat kulit frustasi dan rusak. Kulit hanya dapat menyerap 50 persen dari apa yang Anda terapkan di atasnya, sehingga penggunaan produk kecantikan yang berlebihan dan bergantian dalam sehari dapat menyebabkan kulit menjadi kusam.
Terlalu sering scrubing wajah
Meskipun pengelupasan sel-sel kulit mati pada kulit wajah sangat penting, tetapi jang terlalu berlebihan dan melakukannya dengan kasar. Menggosok muka atau yang dikenal dengan peeling/scrubing dengan tekanan yang terlalu kuat dan terlalu sering dapat menyebabkan iritasi dan memicu timbulnya jerawat. Jangan melakukan scrubing lebih dari sekali dalam seminggu dan hindari menggunakan produk yang mengandung bahan abrasif seperti almond. Pilihlah produk cuci muka yang terbuat dari bahan-bahan yang lebih ringan, alami dan lembut di wajah.
Melewatkan penggunaan tabir surya
Krim yang mengandung tabir surya penting untuk digunakan karena dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya sinar UV ketika Anda sedang beraktivitas di luar rumah. bahkan tabir surya dapat melindungi kulit dari efek pencahayaan lampu dan radiasi dari komputer di kantor yang juga bersifat merusak kulit. Pastikan pelembab Anda mengandung minimal SPF 15 dan mengandung pemblokir matahari alami, seperti titanium atau zinc oxide. Bahan-bahan tersebut dapat memblokir sinar UVA dapat melindungi Anda dari penuaan dan sinar UVB terhadap terbakar sinar matahari.
Kelebihan dosis kafein
Dehidrasi membuat kulit kering dan kusam, sehingga Anda perlu mengurangi asupan kopi karena kafein dalam kopi bersifat diuretik dan menyebabkan hilangnya cairan terlalu banyak. Hal lain yang juga bersifat diuretik seperti minuman olahraga, suplemen, dan bahkan obat-obatan tertentu.
Menerapkan krim pada area sekitar mata
Jika Anda pernah melihat benjolan putih kecil di sekitar mata, hal ini mungkin disebabkan karena penggunaan produk yang terlalu berat di dekat area sensitif mata yang berkulit tipis. Pelembab dapat menyebar hingga ke kulit di bawah mata yang sangat rentan terhadap Millia, benjolan putih kecil yang terbentuk akibat tersumbatnya pori-pori. Ketika hal tersebut terjadi, gunakan jari manis Anda untuk memijat lembut daerah tersebut dalam gerakan searah jarum jam selama beberapa malam berturut-turut untuk membantu membuka pori-pori. Jika benjolan menjadi besar dan meradang, segera hubungi dokter kulit.
Terlalu stres
Stres memicu kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon kortisol ekstra, yang pada gilirannya merangsang produksi keringat dan minyak, menyebabkan jerawat, dan gangguan kulit seperti eksim. Stres juga menghasilkan zat kimia yang disebut sitokin yang dapat meningkatkan retensi peradangan dan air. Atasi stres dengan cara mengurangi ketegangan otot dengan relaksasi otot-otot untuk melancarkan aliran darah dan membuat kulit wajah kembali sehat dan bebas dari jerawat.
Sumber : http://health.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar