Senin, 21 Januari 2013

3 Cara Periksa Mata Sendiri Tanpa Dokter

 
Periksa ke dokter mata dianjurkan tiap 2 tahun sekali. Namun karena mahal dan tidak ada waktu luang, banyak orang malas pergi ke dokter mata kalau belum merasa ada keluhan. Tidak mengapa, cek mata juga bisa kok dilakukan sendiri.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kunjungan ke dokter mata makin menurun dari tahun ke tahun. Jika 10 tahun lalu rata-rata tiap orang mengunjungi dokter mata 4,8 kali pertahun, saat ini jumlah kunjungannya berkurang menjadi 3,9 kali pertahun.

Padahal periksa ke dokter mata tidak hanya berhubungan dengan fungsi mata itu sendiri. Kadang-kadang, kesehatan mata juga berhubungan dengan kesehatan secara umum dan bisa menjadi indikator penyakit yang lebih serius seperti diabetes.

Jadi kalau tidak punya waktu untuk ke dokter mata, minimal lakukan pemeriksaan sendiri dengan cara sebagai berikut, seperti dikutip dari Menshealth.com, Kamis (17/1/2013).

1. Adaptasi ruang gelap
Sekali waktu, perhatikan kemampuan adaptasi mata saat masuk ke gedung bioskop. Dalam kondisi normal, seharusnya mata bisa melihat dengan jelas dalam beberapa menit setelah memasuki ruang teater yang gelap. Jika waktu adaptasinya melebihi 1 menit, ada baiknya pergi ke dokter mata untuk periksa karena ada kemungkinan kekurangan vitamin A.

2. Daya tahan di depan komputer
Bekerja seharian di depan komputer memang membuat mata terasa kering, berat dan agak letih di sore hari. Wajar karena itu berarti matanya merasa lelah dan butuh diistirahatkan. Namun waspadai jika disertai mata merah, ada bintik dan menjadi sangat sensitif atau mudah pusing bila melihat cahaya. Ada kemungkinan infeksi, sebaiknya segera periksa ke dokter.

3. Amati jarum jam
Jarum pada jam analog, juga bisa dipakai untuk memeriksa kesehatan mata. Bila salah satu jarumnya tampak lebih jelas dari yang lain, maka ada kemungkinan astigmatisme atau penglihatan kabur karena kelainan bentuk pada kornea. Pada kondisi ini, mata akan melihat area tertentu lebih jelas dibanding area lain di sekitarnya. Kunjungi dokter mata untuk diperiksa lebih lanjut, bila mengalami hal ini.

Kamis, 17 Januari 2013

10 Induk Hewan Yang Luar Biasa

10. Gajah

 
 
Alasan utama gajah layak untuk ditempatkan pada posisi ke 10 adalah fakta bahwa mereka melahirkan bayi terbesar didarat setelah kehamilan panjang selama 22 bulan, yang merupakan periode kehamilan terpanjang dari setiap hewan darat. Gajah melahirkan anaknya yang biasanya beratnya lebih dari 100 kilogram dan tinggi lebih dari 70 cm. Setelah bayinya lahir kehidupan sosial ibu berkisar sekitar merawat dan melindungi bayinya. Bayi gajah lahir hampir buta sehingga harus bergantung pada "bagasi" atau bagian belakang sang ibu untuk navigasi. Untungnya, mereka hidup dalam masyarakat matriarkal dan semua anggota kelompok perempuan berpartisipasi dalam perawatan anak muda. Sang ibu biasanya memilih beberapa baby-sitter atau "allomothers" yang membantu dalam setiap aspek merawat anak. Sementara anak bersama dengan allomothers nya, sang ibu memiliki lebih banyak waktu bebas untuk mempersehat dirinya dengan tujuan memberikan bayinya sekitar 11 liter susu bergizi per hari.


9. Koala


Setelah masa kehamilan selama 35 hari, koala melahirkan bayi yang panjangnya 20 mm disebut sebagai joey, yang buta, tak berbulu dan tak bertelinga. Selama enam bulan berikutnya joey tetap tersembunyi dalam kantong, hanya mengandalkan susu ibunya, dan selama waktu ini, tumbuh mata, bulu dan telinga. Segera setelah tahap itu, Joey akan mulai mengeksplorasi luar kantong ibunya dan membuat transisi dari susu ke daun ekaliptus. Karena bayi koala tidak dilahirkan dengan kemampuan untuk detoksifikasi makanan favorit mereka - daun ekaliptus yang sangat beracun, mereka harus mengandalkan bantuan ibu mereka. Ibu koala membantu bayinya dengan memproduksi zat yang disebut "pap" yang merupakan bentuk khusus dari kotorannya sendiri. Dengan cara ini ibu memberikan mikro organisme ke joey, yang memungkinkan bayi untuk mencerna daun ekaliptus tanpa keracunan.

8. Buaya


Buaya adalah beberapa induk terbaik di dunia reptil. Seekor buaya betina menggunakan mulut, kaki dan ekor untuk membangun sarang dari vegetasi yang membusuk di tanah di mana dia meletakkan telur. Vegetasi menghasilkan panas sehingga buaya betina tidak harus mengerami telur, tapi dia selalu beradadi dekatnya, melindungi mereka dari predator. Satu hal yang menarik adalah bahwa jenis kelamin tidak ada hubungannya dengan genetika (karena mereka tidak memiliki kromosom seks) tetapi berhubungan dengan suhu di mana telur diinkubasi. Sarang suhu 30 ° C (86 ° F) atau lebih rendah akan menghasilkan bayi betina, sedangkan 34° C (93 ° F) atau lebih tinggi, akan menghasilkan bayi jantan. Setelah bayi lahir induk buaya akan memuat mereka ke rahangnya dan membawa mereka ke dalam air, di mana ia akan terus merawat mereka selama sekitar satu tahun jika mereka tetap di daerah tersebut.

7. Beruang Kutub


Biasanya calon ibu beruang kutub ditinggalkan oleh pasangannya segera setelah kimpoi, beruang kutub betina dipaksa untuk berurusan dengan kehamilan yang sulit sendirian. Setelah mengetahui dia hamil, ia perlu makan makanan yang cukup untuk mendapatkan setidaknya 200 kg (440 lb) dan seringkali lebih dari dua kali lipat berat tubuhnya. Jika dia tidak menemukan cukup makanan, tubuhnya hanya akan mereabsorbsi janin. Setelah berat badan yang diperlukan diperoleh, betina menggali sarang untuk bersalin, paling sering di gundukan salju, di mana ia memasuki keadaan tidak aktif mirip dengan hibernasi. Selama dua bulan ke depan, sang calon ibu tidak makan makanan dan, yang paling menarik, ia tidur saat melahirkan bayinya. Bayi beruang kutub, lahir dalam keadaan buta dan tak bergigi, hidup dengan ibu mereka selama sekitar dua tahun, belajar keterampilan bertahan hidup. Sang Ibu sangat agresif melindungi anaknya dan tidak menerima bantuan apa pun dari ayah si bayi.

6. Cheetah


Setelah masa kehamilan 90-98 hari, Ibu cheetah biasanya melahirkan tiga sampai lima ekor bayi, semuanya akan tinggal bersamanya selama hampir dua tahun sebelum mereka mandiri. Karena cheetah tidak dilahirkan dengan naluri bertahan hidup, sang ibu harus mengajari anak-anaknya untuk pelajaran penting, seperti berburu dan menghindari predator. Setelah belajar selesai dilakukan, sang ibu meninggalkan anaknya. Kemudian anak anak ini akan membentuk kelompok saudara. Meskipun cheetah mungkin terlihat kejam di mata manusia ', namun saat berinteraksi dengan anaknya, sang ibu yang luar biasa akan terlihat seperti kucing rumah.

5. Orang Utan


Ibu primata cerdas ini menghabiskan hampir 90% dari hidupnya untuk membangun sarang baru jauh tinggi diatas pohon-pohon setiap malam. Selama bulan-bulan pertama bayi orang utan, tidak pernah lepas kontak fisik dengan ibunya, yang selalu menggendonya di perut sepanjang waktu (mbah surip mungkin terinspirasi dari orang utan). Selama dua tahun pertama, bayi orangutan sangat tergantung pada induknya. Hal yang menarik adalah ibu orangutan menyusui bayinya sampai bayinya berusia lima tahun atau lebih, yang membuat mereka spesies dengan periode ketergantungan terlama. Ketika anaknya berumur dua sampai lima tahun, sang ibu menghabiskan waktunya untuk mengajari anaknya segala sesuatu tentang hidup di hutan, seperti pohon-pohon mana yang memiliki daun dan buah-buahan terbaik, daerah hutan yang mana yang harus dihindarii, bagaimana membangun sarang pada pohon-pohon dan pelajaran penting lainnya. Setelah remaja orangutan menjadi independen namun mereka masih memiliki kontak dengan ibu mereka.

4. Rangkong Jambul Merah


Untuk melindungi telurnya dari biawak dan predator lainnya, Red-knobbed hornbill betina menemukan cara cerdas untuk menyembunyikan mereka. Dia mencari rongga alami di sebuah pohon besar, yang ia manfaatkan sebagai sarangnya, dan menutup lubang itu dari dalam sehingga hanya dia dan telurnya yang berada di dalam. Dia mencampur makanan, bulu dan kotorannya sendiri menjadi zat seperti tanah liat untuk menutup lubang. Sementara sang ibu tinggal didalam lubang selama masa inkubasi (dua bulan), pejantan datang untuk membawakan makanan dengan memasukkannya melewati celah vertikal sempit di dinding yang dibuat oleh si betina. Ibu yang menakjubkan ini sering terpaksa mengabaikan rasa laparnya demi anak anaknya.

3. Gajah Laut


Setelah proses kimpoi, gajah laut betina akan menghabiskan waktunya untuk makan sebanyak yang dia bisa makan. Dia memiliki waktu 11 bulan sampai anaknya lahir dan selama waktu itu ia harus menambah lemak tubuhnya sebanyak yang dia mampu. Setelah kelahiran, bayi yang baru lahir akan segera disusui dan ibu ini akan terus menyusui anaknya selama tiga sampai lima minggu berikutnya. Saat kelahiran, bayi gajah laut beratnya sekitar 40 kilogram, tetapi mereka mencapai 120-130 kilogram pada saat mereka disapih. Sementara berat badan bayi bertambah tiga kali lipat, berat badan sang ibu turun menjadi sepertiganya.

2. Gurita


Ketika ibu gurita melahirkan, dia melahirkan atau lebih tepatnya meledakkan keluar antara 50.000 sampai 200.000 telur, tergantung pada spesiesnya, dan kemudian menggantung telur-telurnya ke dalam tentakel nya. Selama 40 hari berikutnya, waktu yang dibutuhkan telur-telur itu berkembang sebelum menetas, ibunya akan merawat mereka setiap saat, melindungi mereka terhadap predator dan dengan penuh kasih sayang meniupkan air atas mereka sehingga mereka bisa mendapatkan cukup oksigen. Selama periode ini, sang ibu tidak akan berburu - dia bisa mati kelaparan, tapi ia tidak akan meninggalkan telur telurnya. Dia bahkan akan menelan beberapa tangan-tangannya sendiri untuk bertahan hidup. Ketika telur mulai menetas, ibu yang luar biasa ini akhirnya akan meninggalkan sarangnya, meskipun dia terlalu lemah untuk mempertahankan diri terhadap predator. Akibatnya, sebagian besar para ibu meninggal tidak lama setelah menetaskan keturunan mereka, atau dengan kata lain, tingkat kematian ibu sesudah melahirkan sangat tinggi di dunia gurita.

1. Kutu Laut


Alasan ibu kutu laut layak No 1 di daftar ini karena betina ini tidak hanya harus berurusan dengan mitra seksual jantannya yang menghamili lebih dari 25 betina pada saat yang sama, tapi dia juga harus melalui kehamilan yang paling sangat menyakitkan. Setelah bayi siap untuk dilahirkan, ibu ini akan terduduk sementara bayi-bayinya mengunyah-nya (memakannya) dari dalam hingga ke luar tubuhnya, membuat jalan mereka ke dunia.

Senin, 24 Desember 2012

Jual Emping Melinjo



Setelah sekian lama ngeBlog akhirnya saya memutuskan untuk mencoba menawarkan produk makanan ringan yang satu ini. Ya ! Namanya " Emping Melinjo "
Selain dalam jumlah banyak, saya juga melayani pembelian eceran :) jadi tunggu apalagi ? ayo buruan beli.

Order 
Datang langsung ke : 
Jl. Teuku Umar No. 64
Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi
Tlp. 03513346069, 085791204316
Email : setiawan0109@gmail.com
Atau untuk yang jauh di luar kota bisa order via telepone, sms atau email.

Pengiriman
Menyesuaikan lokasi 

Harga 
Rp.32.000,- ( Nego, tergantung jumlah order )

Pembayaran
Bank Jatim a.n. Wahyu Estu Utami
Account : 0102254767

Sabtu, 15 Desember 2012

Sejarah Lagu Indonesia Raya

Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini pertama kali diperkenalkan oleh komponisnya, Wage Rudolf Soepratman, pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat Kongres Pemuda II di Batavia. Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia" sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi beberapa koloni.

Stanza pertama dari Indonesia Raya dipilih sebagai lagu kebangsaan ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Indonesia Raya dimainkan pada upacara bendera. Bendera Indonesia dinaikkan dengan khidmat dan gerakan yang diatur sedemikian supaya bendera mencapai puncak tiang bendera ketika lagu berakhir. Upacara bendera utama diadakan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Upacara ini dipimpin oleh Presiden Indonesia.

Sejarah

Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan "lagu kebangsaan" di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po, sedangkan rekaman pertamanya dimiliki oleh seorang pengusaha bernama Yo Kim Tjan.

Setelah dikumandangkan tahun 1928 dihadapan para peserta Kongres Pemuda II dengan biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya. Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka menyanyikan lagu itu dengan mengucapkan "Mulia, Mulia!" (bukan "Merdeka, Merdeka!") pada refrein. Akan tetapi, tetap saja mereka menganggap lagu itu sebagai lagu kebangsaan. Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah Indonesia merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan perlambang persatuan bangsa.

Namun pada saat menjelaskan hasil Festival Film Indonesia (FFI) 2006 yang kontroversial dan pada kompas tahun 1990-an, Remy Sylado, seorang budayawan dan seniman senior Indonesia mengatakan bahwa lagu Indonesia Raya merupakan jiplakan dari sebuah lagu yang diciptakan tahun 1600-an berjudul Lekka Lekka Pinda Pinda. Kaye A. Solapung, seorang pengamat musik, menanggap tulisan Remy dalam Kompas tanggal 22 Desember 1991. Ia mengatakan bahwa Remy hanya sekadar mengulang tuduhan Amir Pasaribu pada tahun 1950-an. Ia juga mengatakan dengan mengutip Amir Pasaribu bahwa dalam literatur musik, ada lagu Lekka Lekka Pinda Pinda di Belanda, begitu pula Boola-Boola di Amerika Serikat. Solapung kemudian membedah lagu-lagu itu. Menurutnya, lagu Boola-boola dan Lekka Lekka tidak sama persis dengan Indonesia Raya, dengan hanya delapan ketuk yang sama. Begitu juga dengan penggunaan Chord yang jelas berbeda. Sehingga, ia menyimpulkan bahwa Indonesia Raya tidak menjiplak.

Naskah pada koran Sin Po (1928)

Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh WR Supratman dan dikumandangkan pertama kali di muka umum pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 di Jakarta (pada usia 25 tahun), dan disebarluaskan oleh koran Sin Po pada edisi bulan November 1928. Naskah tersebut ditulis oleh WR Supratman dengan Tangga Nada C (natural) dan dengan catatan Djangan Terlaloe Tjepat, sedangkan pada sumber lain telah ditulis oleh WR Supratman pada Tangga Nada G (sesuai kemampuan umum orang menyanyi pada rentang a - e) dan dengan irama Marcia, Jos Cleber (1950) menuliskan dengan irama Maestoso con bravura (kecepatan metronome 104).

Aransemen simfoni Jos Cleber (1950)

Secara musikal, lagu ini telah dimuliakan — justru — oleh orang Belanda (atau Belgia) bernama Jos Cleber (pada waktu itu ia berusia 34 tahun) yang tutup usia tahun 1999 pada usia 83 tahun. Setelah menerima permintaan Kepala Studio RRI Jakarta Jusuf Ronodipuro pada tahun 1950, Jos Cleber pun menyusun aransemen baru, yang penyempurnaannya ia lakukan setelah juga menerima masukan dari Presiden Soekarno.


Rekaman asli (1950) dan rekam ulang (1997)

Rekaman asli dari Jos Cleber tahun 1950 dari Orkes Cosmopolitan Jakarta, telah dimainkan dan direkam kembali secara digital di Australia tahun 1997 berdasarkan partitur Jos Cleber yang tersimpan di RRI Jakarta, oleh Victoria Philharmonic di bawah pengarahan Addie MS.

Lirik asli, ejaan 1958, dan EYD

Lirik asli (1928)

INDONESIA RAJA
I
Indonesia, tanah airkoe,
Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.

Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
"Indonesia Bersatoe".

Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg'rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.

II
Indonesia, tanah jang moelia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s'lama-lamanja.

Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
"Indonesia Bahagia".

Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanja,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.

III
Indonesia, tanah jang soetji,
Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji:
"Indonesia Bersatoe"

S'lamatlah rajatnja,
S'lamatlah poet'ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg'rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.

Refrain
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg'rikoe jang koetjinta.
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Hidoeplah Indonesia Raja.

Lirik resmi (1958)

INDONESIA RAJA
I

Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri,
Djadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rajatku, sem'wanja,
Bangunlah djiwanja,
Bangunlah badannja,
Untuk Indonesia Raja.

II
Indonesia, tanah jang mulia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanja.

Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanja,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnja,
Suburlah djiwanja,
Bangsanja, Rajatnja, sem'wanja,
Sadarlah hatinja,
Sadarlah budinja,
Untuk Indonesia Raja.

III
Indonesia, tanah jang sutji,
Tanah kita jang sakti,
Disanalah aku berdiri,
Ndjaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang aku sajangi,
Marilah kita berdjandji,
Indonesia abadi.

S'lamatlah rakjatnja,
S'lamatlah putranja,
Pulaunja, lautnja, sem'wanja,
Madjulah Neg'rinja,
Madjulah pandunja,
Untuk Indonesia Raja.

Refrain
Indonesia Raja,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku jang kutjinta!
Indonesia Raja,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raja.

Lirik modern

INDONESIA RAYA
I

Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.

II

Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.

Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.

III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.

S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.

Refrain
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.

Protokol

Lagu kebangsaan Indonesia Raya dan penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 1958.

Penyiaran

Lagu kebangsaan Indonesia Raya selalu dimainkan pada siaran pembuka stasiun televisi TVRI, RCTI, SCTV, MNC News, JakTV, O Channel, JTV, Bali TV dan Kompas TV yang stasiun televisi tidak siaran 24 jam nonstop.

Rabu, 28 November 2012

10 Prinsip Social Media Marketing


Saat ini, banyak merek sudah terjun ke media-media percakapan, seperti Twitter dan Facebook. Aktivitas pemasaran pun melebar ke kanal-kanal sosial tersebut. Diyakini, dan sebagian sudah terbukti, bahwa membangun kekuatan konten dan social media marketing bisa membantu merek mengelola basis pelanggannya dengan lebih gampang.

Namun, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh pengelola merek ketika terjun ke media sosial. Tidak boleh disamaratakan dengan aktivitas di offline, meskipun keduanya saat ini terintegrasi.

Susan Gunelius, kolumnis Entrepreneur.com, memaparkan ada 10 prinsip yang harus diperhatikan dalam menjalankan praktik Social Media Marketing. Berikut sadurannya:
  1. Prinsip Mendengarkan
  2. Dalam media sosial, percakapan harus diutamakan. Percakapan adalah proses interaktif antara pemilik merek dan audiensnya. Dalam percakapan, hal paling penting adalah mendengarkan. Di sini, diharapkan pemilik merek lebih banyak mendengarkan ketimbang lebih banyak bicara. Membaca apa yang menjadi topik utama pembicaraan di kalangan audiens cukup penting dan baru kemudian bergabung dengan percakapan mereka.
  3. Prinsip Fokus
  4. Lebih baik menunjukkan spesialisasi tertentu ketimbang ingin memberikan banyak hal tapi tidak fokus. Dengan demikian, posisi merek akan semakin kuat. Konten yang disajikan juga harus fokus.
  5. Prinsip Kualitas
  6. Kualitas lebih penting daripada kuantitas. Lebih baik bila memiliki 1.000 koneksi yang membaca, membagi, dan membincangkan konten Anda dengan audiens mereka daripada 10.000 koneksi yang kemudian menghilang setelah kontak dengan Anda untuk pertama kalinya.
  7. Prinsip Kesabaran
  8. Kesuksesan konten pemasaran dan media sosial tidaklah dibangun dalam semalam. Butuh kesabaran. Tidak boleh juga melakukan langkah-langkah instan, seperti mendapatkan follower banyak dalam sekejap karena hal itu akan bersifat kontraproduktif. Membangun relasi yang mendalam dengan koneksi tidaklah mudah dan butuh waktu untuk berproses.
  9. Prinsip Integrasi
  10. Bila Anda mempublikasikan sesuatu yang berkualitas, menarik, dan kemudian membuat audiens Anda membagikannya kepada audiensnya masing-masing, hal ini sangat menguntungkan. Apalagi mereka akan membagikannya di kanal-kanal sosial lainnya, seperti Twitter, Facebook, LinkedIn, blog, dan sebagainya. Dengan banyaknya sharing dari audiens dan juga diskusi tentang konten tersebut, membuat konten Anda memiliki keterbacaan lebih tinggi di mesin pencari, seperti Google.
  11. Prinsip Pengaruh
  12. Anda harus bisa dengan telaten memilih audiens yang memiliki daya pengaruh besar bagi audiens lainnya. Ini yang disebut dengan influencers. Perlu meluangkan waktu untuk menemukan mereka yang sungguh peduli dan minat pada produk, layanan, maupun bisnis Anda. Bangun komunikasi kontinu dengan mereka.
  13. Prinsip Nilai
  14. Bila Anda hanya membincangkan soal produk dan layanan Anda di media sosial, para audiens Anda kemungkinan besar akan meninggalkan Anda, cepat maupun lambat. Anda harus bisa memberikan nilai tambah dalam setiap percakapan. Jadikan akun Anda di media sosial sebagai sumber nilai bagi audiens Anda, apa pun jenis nilainya. Jangan lupa menggandeng para influencer Anda untuk memasarkan nilai-nilai tersebut.
  15. Prinsip Pengakuan
  16. Pengakuan itu penting dalam relasi di era media sosial seperti sekarang. Sebab itu, agar bisa diakui dalam komunitas online, Anda juga harus bisa memberikan kepercayaan kepada mereka. Selain itu, jangan sungkan-sungkan juga memberi pengakuan kepada siapa saja yang berhubungan dengan Anda di media sosial.
  17. Prinsip Aksesibilitas
  18. Aksesibilitas penting sebagai bukti Anda benar-benar hadir dalam komunitas audiens Anda. Jangan pernah mempublikasikan suatu konten lalu Anda menghilang. Tunjukkan dengan respons dan komunikasi interaktif dengan mereka. Selain itu, Anda harus bisa hadir dan menunjukkan
  19. Prinsip Timbal Balik
  20. Percakapan harus interaktif di media sosial. Saling mendengarkan dan berbagi. Percakapan tidak bisa lagi dilakukan secara satu arah seperti layaknya iklan-iklan di televisi. Interaksi menjadi penanda bahwa Anda peduli dengan audiens Anda dan tidak hanya memikirkan merek maupun bisnis Anda sendiri.

Selasa, 27 November 2012

Manfaat Merangkak Bagi Perkembangan Tubuh Bayi


Anda mungkin berpikir bahwa bayi akan lebih baik jika langsung dapat berjalan tanpa perlu melalui proses merangkak, Tetapi melewatkan proses merangkak ternyata dapat menyebabkan sejumlah masalah bagi anak di kemudian hari.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa merangkak berhubungan dengan perkembangan tubuh bayi termasuk koordinasi antara mata dan tangan, ketajaman penglihatan di kemudian hari, serta kemampuan membaca dan menulis. Selain itu, beberapa studi juga telah menunjukkan bahwa kurangnya merangkak dapat berhubungan dengan gangguan pemusatan perhatian/ADHD dan autisme.

Seperti dilansir All Parenting, Senin (19/11/2012), tidak semua bayi merangkak dengan cara tradisional, yaitu dengan bertumpu pada kedua lutut dan tangannya. Beberapa bayi merangkak dengan cara menggeser perut dan menyeret kakinya atau juga dengan gaya kepiting, yaitu satu lutut dalam posisi merangkak dan kaki lainnya datar di lantai.

Merangkak dengan bertumpu pada perut dapat menimbulkan tekanan yang kuat dan terus-menerus pada perut. Meskipun merangkak dengan metode ini belum terbukti menyebabkan masalah di masa depan, orangtua perlu mendorong bayi untuk merangkak dengan cara tradisional.

Jika Anda khawatir dengan cara bayi merangkak yang tidak biasa, konsultasikan dengan dokter anak dan mendapatkan rujukan ke ahli terapi fisik jika diperlukan.

Untuk mendorong bayi agar dapat merangkak, perbanyaklah kesempatan bermain bayi di lantai dan kurangi frekuensi penggunaan kereta bayi atau ayunan. Tempatkan mainan favorit bayi di luar jangkauannya, sehingga bayi terdorong untuk menggerakkan tubuh, merangkak, dan meraih mainannya.

Orangtua juga harus lebih banyak meluangkan waktu untuk menemani sekaligus mengawasi bayi Anda ketika bermain dan merangkak. Bila anak telah berusia 6 atau 7 bulan, ajak anak untuk merangkak melewati sebuah terowongan yang Anda buat dengan menggunakan kardus yang membuatnya lebih tertantang.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls